Tuesday, September 6, 2011

XX


Aku tak sabar menunggu hari saat kita bisa menghabiskan pagi dengan melihat anak-anak kita tumbuh, dan menikmati senja dengan melihat matahari terbenam. XX.

Selama bertahun-tahun, Liana menerima SMS yang berisi pernyataan cinta dari seseorang yang hanya menyebut dirinya sebagai XX. Liana tidak punya bayangan sedikitpun siapa orangnya yang setia memujanya demikian lama, sampai kemudian XX menyampaikan sesuatu yang hanya diketahui Liana dan sahabat-sahabatnya beserta suami-suami mereka.
Apakah ternyata XX ternyata salah satu dari suami-suami sahabat-sahabatnya itu?

Lalu apa artinya XX? Mengapa dia tidak menyebut dirinya X kalau hanya tidak ingin menyebut namanya? Kenapa harus XX?

Diantara banyak pertanyaan, hanya satu hal yang Liana yakini - XX pernah berada "satu frame" bersamanya di salah satu masa dalam hidupnya.

Liana harus menelusuri masa lalunya untuk menemukan pikiran sakit seseorang yang tak bisa berhenti mencinta.

Okeeeyy, it's time to review... :)
Dari sinopsisnya, pastinya kita mengira kalo tokoh utamanya disini Liana? Bener sih, tapi Liana cuma berperan sebagai objek penderita. Hehe. Pertama kita baca Bab I nya, ada tokoh Donna dan suaminya - Archie. Lalu dua sahabat lain beserta suami-suaminya : Putri - Doddy dan Mela - Akmal. 

Doddy dan Akmal semula menjadi calon kuat sebagai tersangka XX. Namun, dengan munculnya SMS-SMS baru dari XX dan argumen-argumen yang coba dirangkai Archie kesimpulan mereka tentang terlibatnya Doddy ataupun Akmal menjadi mentah lagi tapi justru para istri berkesimpulan lain - dengan kandidat tersangka baru yaitu Archie.

Bener nggak sih kalau selama ini yang menjadi XX itu adalah Archie?

Hmm, novel ini bener-bener unpredictable... pertama-tama kita diyakinkan kalo pelakunya adalah salah satu dari suami-suami mereka. Tapi semakin lama, saya jadi nggak yakin kalo pelakunya adalah salah satu dari suami mereka. Dan apa yang saya temukan di endingnya, bener-bener bikin saya nggak habis pikir. Hehe.
Selalu bikin penasaran sampai kita menyelesaikan novel ini.

Tapi ada beberapa hal yang bisa saya ambil maksudnya. Dengan memaafkan dan berusaha mengerti/memahami tentang perilaku orang lain terlebih orang terdekat kita, maka kita bisa membantu mereka memperbaiki perilakunya bahkan masa depannya. Orang yang salah dalam mengambil tindakan atau keputusan besar dalam hidupnya harusnya kita tuntun kearah yang lebih benar, bukannya malah dijauhi atau bahkan dicaci maki.

Penasaran? Cepetan deh cari bukunya. hehe, novel ini buat saya sih highly recommended. It's Awesome!!
:)

No comments: