Friday, August 26, 2011

Grey Sunflower

Louise, si gadis pencinta bunga matahari, memutuskan melarikan diri ke Belanda untuk membuka lembaran baru setelah kematian cinta pertamanya, Davin. Disana Ia melanjutkan kuliah dan melupakan segala hal yang berhubungan dengan cinta. Tetapi, takdir malah mempertemukannya dengan Ben, saudara kembar Davin. Perasaan Louise campur aduk, kenangan akan Davin menariknya kepada Ben.

Namun, seakan hidup Louise belum cukup membingungkan, takdir malah memperumitnya dengan menghadirkan kembali Gerard, pria yang juga pernah mengisi hidupnya dan telah beberapa tahun menghilang.
Dibayangi kenangan dan balutan kebimbangan, bisakah Louise menemukan Bunga Mataharinya yang sejati?

Oke, let's review this novel...

Terlalu sulit untuk menjalani hidupnya bagi Louisa saat mengetahui Davin menderita Kanker Otak dan waktunya tidak lama lagi...
Dan terlalu sedikit keberanian Davin untuk menyatakan perasaannya terhadap bunga mataharinya; Louisa, hingga mereka berjalan sendiri2 tanpa tahu keadaan masing-masing...
Bagi Gerard, cintanya kepada Louisa seperti bunga matahari...kokoh, kuat dan tidak berduri.
Dan bagi Ben, saudara kembar Davin...mengetahui bahwa Louisa bahagia dan gembira itu sudah cukup baginya.

Membaca buku ini membuat saya ikut hanyut dalam setiap kata penulis. Ruth berhasil mempermainkan kata-kata sehingga pembaca bisa ikut merasakan emosi yang terkandung dalam tiap bagian cerita.
saya tidak bisa berhenti untuk membacanya hingga selesai, lembar demi lembar karena setiap fakta dan kebohongan demi kebohongan yang terungkap membuat saya berpikir "bagaimana endingnya?".

Buku ini highly recommended untuk yang suka membaca novel... :)








No comments: