Thursday, September 1, 2011

Hair-Quake!!

Better Hair, Better Luck

Andita Soekardi memang bukan si Barbie yang cantik, langsing, dan berambut pirang indah. Ia cuma cewek biasa yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris di sebuah institut bahasa asing. Ia cewek normal, impulsif, cerewet, moody namun baik hati dan pintar. Ia lumayan pede walaupun berkulit hitam, bertubuh kerempeng,dan belum punya pacar. Cuma satu yang membuatnya aneh: punya obsesi akut pada rambutnya! Bagi Andita, better hair brings better luck, better love and better life.

Hidup Andita berantakan ketika fotonya masuk ke majalah dan rambutnya disebut sudah out of style. Segala hiburan sahabatnya, Ferry, tidak digubrisnya. Andita malah mendatangi salon tempatnya memotong rambut dengan gaya yang disebut jadul itu, dan menuntut ganti rugi.

Saat menjalani perawatan rambut ganti rugi itulah Andita ketemu Prasta, eksekutif muda ganteng yang lalu jadi curahan hatinya. Kepada Prasta-lah Andita mencurahkan segala unek-uneknya di kantor, promosi jabatannya yang bertele-tele, dan nyaris semua cerita dalam hidupnya. Prasta bak Ferry kedua, bahkan lebih.

Tapi kemudian Ricky, sesama pengajar di Institut tempat Andita mengajar sepertinya menaruh hati padanya. Jadi, siapa yang harus Andita pilih, Prasta atau Ricky? Apakah benar kondisi rambutnya mempengaruhi kehidupan karier dan cintanya?


Novel ini bikin saya ngakak2 di kantor. Temen saya sampe bilang, "gila lu ya ketawa2 sendiri aja daritadi?". Asli lucu banget. Disamping ceritanya kocak, bahasanya juga lucu. Saya heran dengan tingkah laku Andita yang selalu ribet sama rambutnya. Tapi disitulah letak dan inti masalahnya. Letak kelucuannya dan letak kekonyolan Andita yang bikin saya nggak habis pikir. Hahaha.

Tapi untuk kasus persahabatan Ferry dan Andita, saya nggak yakin ada cewek sama cowok yang bisa bersahabat, pure cuma bersahabat tanpa embel-embel cinta. Rasanya itu sulit untuk terjadi di dunia nyata. Hehe. Karena biasanya cinta datang dalam suatu persahabatan karena mereka terbiasa bersama. Bener nggak sih? (hehe, sok tau ya?). 
Dan tentang Prasta, menurut saya adalah pelajaran untuk kita supaya tidak mengambil kesimpulan terlalu dini tanpa melihat kemungkinan-kemungkinan lain dan TANPA BERTANYA apa kondisi yang sebenarnya. Mau tau kenapa saya bilang begitu?

Jawabannya ada di novel ini. Its so funny. Pasti ketawa deh bacanya.
Bagus untuk menarik urat-urat kita supaya awet muda. Hehehe.
So, baca yaaa.

No comments: