Wednesday, October 12, 2011

Heart Block

Cara terbaik untuk jatuh cinta adalah mencintai seolah-olah kau belum pernah terluka sebelumnya.

Senja adalah penulis sukses yang sedang berada di puncak karier. Publisitas dan ketenaran sudah ditangan, namun bahagia tak kunjung ia rasakan. Senja merasa dunia di sekitarnya menuntut terlalu banyak, menilainya dan mengomentari kekurangan serta kealpaan, seolah-olah kebahagiaan mereka terletak di kejatuhan Senja.

Tak hanya itu, dia juga menemui ketakutan terbesar: kreativitas buntu. Deadline yang kian dekat semakin memperparah masalah. Senja pun mengambil jalan pintas yang paling gampang saat ini: menyepi dan berusaha meyelesaikan naskah. Hanya itu yang terpikir di dalam benak Senja... sampai dia bertemu seorang pelukis bernama Genta.

Genta.
Sosok yang tak pernah Senja sadari ternyata bentuk dari sesungguhnya cinta yang selama ini dia cari.

Let's review :)
Cerita ini tentang bagaimana Senja bisa menjadi seorang penulis dan akhirnya bisa mencapai mimpinya untuk menjadi penulis yang karyanya bisa dibaca orang. Tentunya semua ini juga berkat kakaknya: Tasya, yang jago networking dan publikasi karena dia adalah seseorang yang ramah dan supel. Berbeda denga karakter Senja yang agak pendiam dan tertutup. 

Pada awalnya Senja merasa senang dengan keadaan kariernya. Namun belakangan ia merasa jenuh karena bagitu banyaknya acara yang dijadwalkan Tasya demi menjaga eksistensinya sebagai penulis, juga mengingat banyaknya tulisan yang harus ia selesaikan. Mulai dari mengisi kolom konsultasi hingga merampungkan buku hingga ke berbagai acara talkshow dan interview. Lama-lama ia menyalahkan Tasya yang selalu mengambil keputusan untuk menerima semua tawaran pekerjaan tanpa meminta pendapatnya. Ia merasa terkekang dan selalu diatur-atur Tasya. Dunianya serasa penuh kekacauan apalagi kalau mengingat deadline 40 days project yang dibuat oleh GrahaMedia, penerbit yang selalu diidamkan Senja untuk dapat menerbitkan bukunya. Mendadak kreativitasnya buntu dan ia tidak mendapatkan ide apapun untuk ditulis dalam buku yang menjadi 40 days project nya itu.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengambil cuti selama seminggu dengan berlibur ke Bali untuk menangkan pikirannya dan mencari inspirasi. Di bandara lah ia bertemu dengan Genta yang seorang pelukis, dan pada akhirnya mereka saling mengenal dan Senja merasa Genta dapat memberinya ide untuk menyelesaikan bukunya. Senja merasa Genta senasib dengannya, karena Genta juga dikejar deadline untuk melakukan pameran di Galeri Hartanto. Senja merasa keberadaan Genta sangat menyenangkan. Tanpa ia sadari, ia mulai jatuh cinta pada Genta. Setelah liburan berakhir, Genta dan Senja tidak pernah saling berhubungan lagi, bahkan lewat telepon sekalipun. Hingga Senja mencari info tentang pameran lukisan Genta. Namun Senja tidak bisa bertemu dengan Genta karena ia harus segera menghadiri acara talkshow nya dikota yang sama.

Setahun kemudian, ia mencari Genta di tempat yang sama - Galeri Hartanto untuk melihat pameran Genta yang terakhir. Kira-kira ketemu nggak Senja sama si Genta ini? Hmm, Just read the novel!!


Cerita dalam novel ini menurut saya kurang menarik. Konfliknya biasa, dimana seseorang yang sudah mencapai ketenaran merasa bosan dan terkekang dengan gaya hidupnya yang baru karena kewajiban-kewajibannya. Yang dulunya jadi impian mereka lama-lama terasa tidak menarik lagi karena semuanya terasa dipaksakan. Pertemuan Senja dengan Genta yang singkat itu juga dimulai pas pertengahan cerita. Jadi peranannya cuma selintas aja, yah walaupun peranan Genta sangat besar dalam membantu Senja mendapatkan ide dan mengatasi kebuntuan kreativitasnya.

Dan endingnya pun menurut saya agak mengecewakan. Menggantung aja tanpa ada penjelasan, kenapa endingnya nggak mengenakkan. Hehe. Yah cukup lah ratenya. Kalo ada 5 bintang, saya kasih novel ini 2 bintang aja. :)

1 comment:

Toko Buku Online said...

Toko Buku Online Terlengkap & Terpercaya - GarisBuku.com