Saturday, October 15, 2011

Bellamore, A Beautiful Love to Remember

"But what do you do if you get horny?"
Demi Zeus dan para dewa Yunani lainnya!!! What is it with this man?!!
Pria di hadapanku ini, yang ku kenal belum sampai sebulan, bukan pacarku, bukan sahabatku, tidak juga punya hubungan darah apapun denganku, hanya rekan bisnis, tapi ingin tahu apa yang kulakukan jika libidoku sedang naik?!?!?!
He's got to be kidding me!!!!

Awalnya nama Fabian Ferdinandi bagiku sama artinya dengan kejengkelan tak berujung. Pria Italia itu sangat tahu bagaimana membuat seluruh sarafku menegang cepat dan membuat setiap percakapan kami berakhir dengan kemarahan dipihakku. Namun yang paling menyebalkan adalah, Fabian sangat tahu bagaimana membuatku tampak seperti alien karena di usiaku yang sudah 27 tahun ini, aku memutuskan untuk tetap mempertahankan virginity-ku. Sesuatu yang menurutnya sangat absurd untuk wanita seperti aku.

Setidaknya begitulah. Sampai akhirnya waktu memisahkan dan mempertemukan kami lagi pada suatu pagi yang beku di Time Square. Namun seiring musim berganti di New York, aku pun harus menghadapi kenyataan mengejutkan tentang Fabian. Dan perasaanku sendiri terhadapnya.

Let's Review... :)
Cerita novel ini sedih bangeeet. Hehe. Liat dari sinopsisnya aja, saya ngerasa kalo cerita ini pasti menarik. Dan pas saya baca, saya tambah jatuh cinta sama novel ini. Hehe (lebay ya? tapi emang keren banget). Fabian selalu tau caranya bikin Lana jadi darah tinggi. Kali ini penggunaan "aku" sebagai sudut pandang untuk menceritakan novel terlihat menarik buat saya. Karena nggak terlalu banyak paragraf dan ceritanya juga jelas. 

Bagaimana Lana berusaha mengendalikan emosinya saat Fabian membidik tepat sasaran untuk membuatnya kembali naik darah. Ada bagian lucunya juga saat tokoh Dedo dimunculkan sebagai gay teman baik Lana. Tau kan gaya bicara orang-orang seperti Dedo? Hehe. Dan saat Lana sudah mulai merasa menyukai Fabian, Fabian malah pergi menjauh bahkan nggak ada kabarnya sama sekali. Menghilang tanpa jejak dan membuat Lana cukup kelimpungan untuk mencarinya. 

Mereka nggak sengaja ketemu lagi pas Lana lagi menjalankan training di New York sebagai utusan dari kantornya. Fabian yang ditemuinya untu kedua kali ini jauh berbeda dari Fabian yang selalu menggodanya dulu. Fabian yang ini terlihat lebih rapuh dan seperti menyimpan beban yang amat berat. Hingga Lana mengetahui fakta mengejutkan tentang Fabian yang membuat hidup Lana jungkir balik dan kehadiran Danny dalam hidupnya yang bisa mengobati luka hati Lana.

Sedih banget tapi endingnya worth it lah. Cinta sejati nggak harus memiliki dan cinta yang tulus adalah cinta yang bisa memahami keputusan apapun dalam keadaan apapun dengan lapang dada, yang nggak mengekang setiap langkah kita dengan alasan suatu hal yang bernama komitmen dan cinta itu sendiri. Hehe, sok tau ya? Maaf deh, terbawa suasana. Saya saranin kamu-kamu baca buku ini. Nggak bakal nyesel deh. Hehe.

No comments: