Saturday, October 15, 2011

To Tokyo To Love

Everybody has a dream. Bagi Nina, mimpinya adalah memiliki kehidupannya yang sempurna: tinggal dirumah, membesarkan anak-anak, mengurus keluarga, melayani suami, dan sebagai hasilnya mendapatkan suami yang memandangnya dengan mata dipenuhi pendar-pendar cinta. Kehidupan sempurna yang ia lihat dimiliki mamanya.

Mimpinya hampir menjadi kenyataan. Namun sesaat sebelum pernikahannya, Ian Prayogo, tunangannya, memberi kabar buruk; ia punya affair dengan mantan pacarnya dan harus segera menikahi perempuan itu. 

Nina harus mengubur mimpinya. Tanpa impian, tanpa cinta, dan tanpa jiwa, ia pergi ke Jepang untuk melupakan Ian. Di Tokyo, Nina berusaha menata hatinya kembali. Yang menjadi penghiburnya adalah seorang laki-laki misterius bersetelan jas hitam yang ia temui setiap hari di kereta dan seorang laki-laki sahabat maya bernama Takung yang belum pernah ia temui.

Sedikit demi sedikit, Nina mampu berjalan tegak. Semua itu karena dukungan dari sahabat mayanya dan rasa cintanya yang tumbuh bersemi kepada laki-laki misterius di kereta. Namun, ketika Nina hampir melupakan masa lalunya, Ian datang ke hadapannya, memintanya kembali ke pelukannya. Dan dia tidak sendiri. Karina, istri Ian, juga datang menemuinya, memintannya menjauhi suaminya, atau ia akan membunuhnya...

Let's Review...
Cerita di novel ini banyak kejutan. Walaupun awal-awal ceritanya agak ngebosenin karena lagi-lagi sudut pandang penulisnya pake kata "aku" untuk menceritakan novelnya. Udah gitu kebanyakan cerita paragrafnya dibanding dengan dialognya yang bikin cerita kurang menarik pada awalnya. Pertama saya baca, saya sampe sempet berenti selama beberapa hari karena saya pikir ceritanya kurang menarik. Tapi akhirnya saya lanjutin lagi bacanya. Dan ternyata banyak banget kejutan konfliknya.

Yang saya nggak nyangka, ternyata Takung, cowok misterius di dalam kereta dan anak bosnya di Jepang itu, punya hubungan satu sama lain. Begitu juga dengan Takung, yang selalu menceritakan seseorang yang ia lihat senang menyendiri di Taman kampus dan dengan sendirinya ia merasa menyukainya. Semuanya terkesan misterius. Dan bagaimana kehadiran Ian kedalam hidupnya lagi. Yang kemudian membawa petaka dalam hidup Nina yang selama ini sudah mulai kembali tenang dan tertata. 

Endingnya nggak ketebak sampe kita baca sampe akhir. Hehe. Udah lama sih saya baca novel ini, tapi baru sempet ngereviewnya setelah saya bongkar-bongkar lemari buku saya. Dan endingnya saya suka. Walaupun ada seseorang yang menjadi korban dari semua rentetan konflik di dalam novel ini.

So, tertarik baca? apa udah baca? gimana menurut kamu?
:D

No comments: