Saturday, December 24, 2011

Dia

Kadang, kita mencintai seseorang begitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekedar bertanya, inikah sebenarnya cinta?

Seperti itulah dia. Diam-diam mencintai lelaki itu dengan sangat dan menyimpan sakit tak berperi saat harus mendatangi pertunangannya dengan perempuan lain. Sedikit pun dia tak berniat menyesali atau berhenti mencintai lelaki itu.

Bukankah memang begitu cinta seharusnya?  Memberikan senyum untuk dia yang kita cinta meski diam-diam menumpuk sedih sangat banyak di dalam hati? Dia yakin, seperti itulah cinta.

Namun, saat semua berbalas, keraguan justru menjelma. Seperti inikah cinta yang selama ini dia tunggu?



Ok, let's review...
Novel ini bercerita tentang cinta diam-diam. Cinta diam-diam Denia kepada Janu - Sepupu jauhnya yang tidak memiliki hubungan darah. Orang-orang yang melihat kedekatan mereka mengira kalau mereka berpacaran. Tapi Denia dan Janu mengatakan bahwa mereka adalah saudara yag tidak mungkin berpacaran. Tak ada yang lebih menyakitkan bagi Denia saat Janu mengatakan kalau ia akan bertunangan dengan Sasa, model yang sedang naik daun. Segala macam cara Denia lakukan untuk tidak menghadiri pertunangan Janu dan Sasa. Namun, kedua orang tuanya memaksanya agar bisa hadir. Apa boleh buat, Denia pun menyusul mereka bersama Tante Rika dengan kereta api dari Surabaya.

Siapa sangka, didalam kereta api itu Denia bertemu pria menyebalkan yang punya rasa egois selangit bernama Saka. Yang dalam cerita nanti jadi biang kegusaran hati Denia karena merasa kalau Saka selalu pintar untuk mengganggu hidupnya, karena Saka mngetahui perasaan Denia terhadap Janu. 

Usai pertunangan Janu dan Sasa, Denia diminta tinggal di jakarta selama liburan kuliahnya. Hati Denia semakin sakit saat melihat kemesraan Janu dan Sasa. Karena ia hanya bisa memendam perasaannya dan berpura-pura bahagia untuk Janu. Dan sikap Janu kepada Denia pun tak ubahnya kakak laki-laki yang terlalu posesif terhadap adik perempuannya. Sikap tersebut menjadi-jadi saat Janu tau kalau Saka lah laki-laki yang membuat Denia terlihat kesal dan murung saat mereka bertukar cerita. Bahkan Janu sampai memperingatkan Saka untuk tidak mengganggu hidup Denia.

Untuk melupakan Janu, Denia kembali ke Surabaya lebih awal dan memutuskan untuk ikut kegiatan mendaki gunung Semeru dari kampusnya. Janu begitu khawatir saat ia melihat berita kalau beberapa pendaki gunung Semeru dinyatakan hilang. Ia langsung memutuskan untuk menyusul Denia, padahal saat itu ia seharusnya melakukan foto prewedding dengan Sasa. Sedangkan Saka, bimbang antara khawatir atau hanya ingin tau apakah Denia termasuk mahasiswa yang hilang dalam pendakian itu.

Lalu, apakah Denia termasuk mahasiswa yang hilang dalam pendakian itu? Apakah perasaan Denia terhadap Janu akan terbongkar? Bagaimana dengan hidup Janu? Lalu Saka, apa benar dia peduli dengan apa yang terjadi  pada Denia? Jadi, Siapa yang dipilih Denia? Janu atau Saka?

Hmmm, baca yaaa... novel ini bagus banget. Ceritanya sederhana dengan latar belakang budaya Jawa. Endingnya bagus. Ringan sekaligus tepat sasaran. Hehe.

No comments: