Saturday, September 17, 2011

Cinta Paket Hemat

Wajah lumayan, karier ada, dukungan keluarga nggak pernah kurang, punya teman se-geng yang asik abis, bisa ketawa kapan saja, dan... statusnya nggak jomblo. Itulah Pipit.Semua itu cukup jadi modalnya untuk bahagia kan? Memang.

Tapi, sejak dia mendadak ketiban rezeki jadi ibu bagi Lio, bocah laki-laki umur lima tahun, hidupnya berubah 180 derajat! Putus dengan pacar, tenaga dan emosi terkuras ke sana-sini, pekerjaan kacau-balau--bahkan sampe dipecat--teman-teman menjauh... Aduh! Semuanya berantakan!

Apa yang bisa membuat hidupnya kembali cerah seperti dulu? 
Dokter yang memeriksanya menyarankan supaya dia segera punya pacar. Ha! Mana ada sih cowok yang mau menerima dia lengkap satu oaket dengan Lio?

Pak Sapta yang dewasa dan mapan saja, yang mampu melimpahinya dengan perhatian dan hadiah serbasempurna, tak ingin keasyikannya dengan Pipit ditengahi Lio...

Kebalikan dengan Aries. Cowok sinting itu malah mampu membuat Lio menjadi tenang. Tapi sebelnya, cowok itu hobi benar adu mulut... gak ada brentinya nyela dan berkomentar.


Okee, let's review agaiiiiiiiiin.
Novel ini bercerita tentang perubahan hidup Pipit secara drastis saat kedua orang tua Lio - yang juga kakaknya dan kakak iparnya meninggal dalam gempa Jogja. Setelah berunding dengan pihak keluarga, maka keputusan pun mengharuskan Pipit untuk merawat Lio - yang menderita Autis, dan tinggal bersama dengan Aries, adik dari kakak iparnya yang suka mencela dan banyak komentar. Pipit kini harus berusaha keras untuk menjaga Lio dan membagi waktunya untuk bekerja demi kariernya. Sedangkan Aries tidak bisa selalu stand by karena pekerjaannya sebagai reporter mengharuskannya untuk sedia setiap ada berita yang harus diliput.

Sampai pada suatu titik, Pipit merasa jenuh dengan hidupnya, karena Lio tidak menunjukan kemajuan. Kariernya pun hancur karena semua pekerjaannya terbengkalai. Namun, Aries bisa memberikan pencerahan pada dirinya dan membuat Pipit sedikit demi sedikit merubah pendapatnya atas Aries. Tapi, mantan bos Pipit - Pak Sapta, datang disaat bersamaan dan membuai Pipit dengan berbagai perhatian dan hadiah-hadiah, sampai Pipit lupa akan kewajibannya untuk mengurus Lio. Aries yang nggak tahan dengan sikap Pipit berusaha untuk menyadarkannya kembali, namun yang terjadi adalah pertengkaran. So, gimana sih endingnya? Apa Pipit bakalan lupa sama tanggung jawabnya karena ia pikir masih ada Aries, atau dia bakalan sadar dengan kekhilafannya?? hehe. 
Find out the answer by read this novel guys...

Hmm, baca novel ini tuh ngajarin kita gimana menghadapi anak autis yang menuntut banyak kesabaran kita. Bagaimana kita harus konsisten menjalani konsekuensi yang harus kita tanggung dengan ikhlas, walaupun semuanya bukan kehendak kita. Belajar berlapang dada saat semua pilihan bergantung pada diri kita walaupun itu akan membuat kita berkorban sedikit lebih banyak dari biasanya. Dan, belajar untuk mempertaruhkan apa yang sudah kita raih untuk kebahagiaan orang-orang disekitar kita, yang kita sayangi.

No comments: