Saturday, December 24, 2011

Winter In Tokyo

Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana yang berbeda. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang baik yang, menyenangkan, dan bisa diandalkan.
Perlahan-lahan mungkin sejak malam itu - aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.
Keiko tentang Kazuto

Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini didalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.
Kazuto tentang Keiko.

Mereka pertama kali bertemu diawal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Let's review ;)
Novel ini settingnya di Jepang. Satu lagi novel bersetting negeri Sakura yang pesonanya digilai masyarakat Indonesia. :)

Ceritanya tentang Keiko dan Kazuto yang bertetangga dan berhubungan baik. Mereka sering bercerita satu sama lain tentang hidupnya, layaknya seorang sahabat. Keiko mempunyai cinta pertama yang tak pernah bisa dilupakannya karena telah menemukan kalung berinisial namanya pemberian dari nenek Keiko. Tiga belas tahun yang lalu. Tapi Keiko masih mengingatnya dengan jelas, walaupun dia tidak sempat berkenalan, hanya mengetahui namanya saja dari Naomi, saudara kembarnya yang sekarang menjadi model terkenal dan tinggal di London.

Kazuto dan Keiko sering menghabiskan waktu luang mereka bersama-sama atau bahkan dengan penghuni apartemen lainnya. Kazuto pun merasa tujuannnya datang ke tokyo untuk melupakan seseorang hampir tercapai. Dan pada suatu hari Keiko bertemu dengan cinta pertamanya secara kebetulan, yang sudah menjadi seorang dokter - Kitano Akira. Begitu senangnya, Keiko bercerita kepada Kazuto. Singkat cerita, Kitano Akira ini ternyata teman sekolah Kazuto. Tapi Kazuto enggan menceritakannya kepada Keiko.
Lama-lama ia merasa tidak senang dengan kedekatan Akira dan Keiko.

Suatu waktu, pas Kazuto pulang dari minum-minum sama Tomoyuki, mereka mendapati Haruka sedang diganggu oleh laki-laki bertubuh besar dan punya tampang tukang pukul. Karena nggak bisa diajak ngomong baik-baik, akhirnya Kazuto menghajar laki-laki itu. Namun, siapa sangka kalau laki-laki yang ia hajar ini suatu saat akan membalas perbuatannya dan membuat Kazuto hilang ingatan. Dan siapa sangka juga, kalau laki-laki ini adalah saudara Kitano Akira? Kazuto benar-benar kehilangan ingatannya, dan ia tak mau repot-repot mengingat kehidupannya selama sebulan ini di Tokyo. Untuk apa? Pasti tidak ada peristiwa yang penting selama ia di Tokyo. 

Kehilangan kabar Kazuto membuat Keiko gusar. Ia bingung karena Kazuto tidak pernah menghubunginya lagi. Ia bingung harus mencari Kazuto kemana. Mungkin Kazuto sudah melupakannya. Keiko kaget saat ia bertemu seseorang yang sangat mirip Kazuto dan ia pikir itu memang Kazuto, di pesta reuni Akira. Setelah mereka bertemu kembali, ada Yuri -cinta pertama Kazuto yang menjadi alasan pria itu meninggalkan Amerika dan menyinggahi Tokyo. Semuanya jadi rumit dan runyam.


Hmm, novel ini ceritanya khas cerita Korea sepertinya. Hehe. Ceritanya bagus, alurnya mudah diikuti dan bahasanya juga enak walaupun sedikit baku - kayak baca terjemahan di film-film Korea. Bener-bener kisah cinta yang romantis tapi juga nggak terlalu muluk-muluk. Pokoknya harus baca novel ini. Novel Winter In Tokyo ini salah satu rangkaian buku Ilana Tan. 3 buku yang lainnya adalah Autumn In Paris, Spring In London dan Summer In Seoul. Buku yang lainnya juga nggak kalah bagus. Makanya nggak heran kalau buku-buku tersebut bisa kamu temuin di rak best seller. Hehe.


So, Apa Kazuto bisa inget lagi sama Keiko? A must read buat para pembaca yang suka setting negeri Sakura itu. :)

Dongeng Semusim

Pada suatu cinta, kisah ini pernah ada....

Saat Nabil dan Sarah masih 'sayang' dan 'cinta', semuanya berjalan begitu indah.

Ternyata, hidup menikah tidak semudah kelihatannya. Pernikahan membawa Sarah melihat sisi lain dari diri mereka berdua. Entah kemana hilangnya Nabil si Pelindung yang penuh kasih sayang itu. Lelaki yang membuat Sarah berpindah keyakinan demi bisa bersama hingga akhir usia. Entah lenyap kemana kepribadian Nabil yang membuat Sarah yakin dia lah lelaki yang layak menjadi pemimpin bagi dirinya dan ayah dari anak-anaknya.

Sarah merasa diri mereka yang baru ini tak terlihat seperti dua orang yang saling mencintai. Mereka saling menyalahkan, saling menyakiti. Mereka seumpama dua orang asing yang berada dibawah satu atap. Dan perlahan, mereka bergerak ke arah yang berlawanan.

'Sayang' dan 'cinta' tak pernah cukup untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Lalu, bagaimana caranya mempertahankan pernikahan yang seperti ini?

Let's revieeew... :)
Dongeng Semusim menceritakan gimana perjuangan Nabil dan Sarah menghadapi perubahan yang pelan-pelan terjadi pada diri masing-masing. Perbedaan pendapat dan cara pandang yang berbeda mengenai anak, agama dan prinsip hidup. Sarah menginginkan anak yang akan menjadi warna dalam hidup mereka. Anak yang mewarnai sketsa-sketsa perjalanan hidup mereka. Tapi Nabil, hidup itu hanya untuk fun... Buat apa repot-repot memiliki anak kalau hanya dengan hidup berdua saja mereka bisa bahagia? Sarah begitu menginginkan anak tapi Nabil tidak mampu mengutarakan pendapatnya. Hingga suatu hari Nabil menemukan fakta bahwa Sarah mengandung, Nabil merasa seolah hidupnya mulai tak menyenangkan seperti ketika ia pertama kali bertemu Sarah.  Jadi yang bisa ia lakukan hanyalah mengikuti kemauan Sarah dengan sangat terpaksa.

Lalu keputusan Sarah untuk lebih mendalami agama Islam dan mulai memakai jilbab. Adalah perubahan yang sangat mengganggu hidup sempurna Nabil. Karena Nabil sendiri tidak mengerti dengan agamanya. Nabil hanya ingin hidup berjalan seperti biasanya, tanpa perubahan apapun. Semua bisa dikendalikannya. Ia begitu bingung dan kalut karena kali ini hidupnya tak bisa lagi ia kendalikan sesuai keinginannya. Nabil mencoba menyelesaikan masalah tapi yang terjadi adalah ia malah lari dari masalah. Perlahan ia mulai berubah seolah ingin memberitahu Sarah bahwa ia tak menginginkan semua perubahan ini.

Sarah pun tak kalah tersiksanya dengan perubahan sikap Nabil. Ditambah lagi dengan meninggalnya Papa. Mungkin papa nya benar, seharusnya ia tidak meninggalkan keyakinannya dan menikahi Nabil. Namun apa yang sudah Sarah putuskan untuk bahagia bersama Nabil akan ia pertahankan dan perjuangkan demi anak yang ada di dalam kandungannya. Untunglah support Mama Sarah dan Gladys -sahabatnya-, tak pernah putus. Tapi keadaan ini begitu membuat Sarah tertekan, hingga suatu hal yang tidak diinginkannya terjadi. 


Hmm, novel Syefriana Khairil yang satu ini lumayan bagus... Tapi ditengah cerita konfliknya kurang dapet. Jadi terasa datar aja. Saya sempet berenti baca ditengah cerita karena merasa kalo ceritanya kurang menarik. Tapi lalu saya lanjutkan, karena temen saya bilang kalo novel ini inti ceritanya bagus. Dibandingin sama novel Coming Home nya, novel ini dibawahnya. Hehe, Sorry. Overall, dari novel ini saya belajar kalo kita berani memutuskan suatu pilihan, maka kita harus konsisten dengan pilihan kita dan menerima semua konsekuensinya. Apapun yang terjadi, kita harus bisa bertanggung jawab dengan semua keputusan kita. 

Jadi, gimana Nabil dan Sarah menyelesaikan persoalan mereka? Happy or Sad ending?
Makanya, baca yaa... Apapun buku itu, pasti kita bisa memetik sebuah pelajaran didalamnya. Hehe.

Dia

Kadang, kita mencintai seseorang begitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekedar bertanya, inikah sebenarnya cinta?

Seperti itulah dia. Diam-diam mencintai lelaki itu dengan sangat dan menyimpan sakit tak berperi saat harus mendatangi pertunangannya dengan perempuan lain. Sedikit pun dia tak berniat menyesali atau berhenti mencintai lelaki itu.

Bukankah memang begitu cinta seharusnya?  Memberikan senyum untuk dia yang kita cinta meski diam-diam menumpuk sedih sangat banyak di dalam hati? Dia yakin, seperti itulah cinta.

Namun, saat semua berbalas, keraguan justru menjelma. Seperti inikah cinta yang selama ini dia tunggu?



Ok, let's review...
Novel ini bercerita tentang cinta diam-diam. Cinta diam-diam Denia kepada Janu - Sepupu jauhnya yang tidak memiliki hubungan darah. Orang-orang yang melihat kedekatan mereka mengira kalau mereka berpacaran. Tapi Denia dan Janu mengatakan bahwa mereka adalah saudara yag tidak mungkin berpacaran. Tak ada yang lebih menyakitkan bagi Denia saat Janu mengatakan kalau ia akan bertunangan dengan Sasa, model yang sedang naik daun. Segala macam cara Denia lakukan untuk tidak menghadiri pertunangan Janu dan Sasa. Namun, kedua orang tuanya memaksanya agar bisa hadir. Apa boleh buat, Denia pun menyusul mereka bersama Tante Rika dengan kereta api dari Surabaya.

Siapa sangka, didalam kereta api itu Denia bertemu pria menyebalkan yang punya rasa egois selangit bernama Saka. Yang dalam cerita nanti jadi biang kegusaran hati Denia karena merasa kalau Saka selalu pintar untuk mengganggu hidupnya, karena Saka mngetahui perasaan Denia terhadap Janu. 

Usai pertunangan Janu dan Sasa, Denia diminta tinggal di jakarta selama liburan kuliahnya. Hati Denia semakin sakit saat melihat kemesraan Janu dan Sasa. Karena ia hanya bisa memendam perasaannya dan berpura-pura bahagia untuk Janu. Dan sikap Janu kepada Denia pun tak ubahnya kakak laki-laki yang terlalu posesif terhadap adik perempuannya. Sikap tersebut menjadi-jadi saat Janu tau kalau Saka lah laki-laki yang membuat Denia terlihat kesal dan murung saat mereka bertukar cerita. Bahkan Janu sampai memperingatkan Saka untuk tidak mengganggu hidup Denia.

Untuk melupakan Janu, Denia kembali ke Surabaya lebih awal dan memutuskan untuk ikut kegiatan mendaki gunung Semeru dari kampusnya. Janu begitu khawatir saat ia melihat berita kalau beberapa pendaki gunung Semeru dinyatakan hilang. Ia langsung memutuskan untuk menyusul Denia, padahal saat itu ia seharusnya melakukan foto prewedding dengan Sasa. Sedangkan Saka, bimbang antara khawatir atau hanya ingin tau apakah Denia termasuk mahasiswa yang hilang dalam pendakian itu.

Lalu, apakah Denia termasuk mahasiswa yang hilang dalam pendakian itu? Apakah perasaan Denia terhadap Janu akan terbongkar? Bagaimana dengan hidup Janu? Lalu Saka, apa benar dia peduli dengan apa yang terjadi  pada Denia? Jadi, Siapa yang dipilih Denia? Janu atau Saka?

Hmmm, baca yaaa... novel ini bagus banget. Ceritanya sederhana dengan latar belakang budaya Jawa. Endingnya bagus. Ringan sekaligus tepat sasaran. Hehe.

Dengan Hati

Mengambil latar belakang isu HIV/AIDS, Dengan hati bercerita tentang persahabatan Mila dan Santi melewati berbagai masalah seputar isu ini. Ada Dini, ODHA yang sedang hamil dan menerima perlakuan diskriminasi. Ada Ian, project manager yang mirip Dermott Mulroney. Dan ada Charlie, si rambut kecokelatan yang selalu menjaga Ian.

Ada cinta dalam persahabatan, cinta antara anak dan orangtua, juga cinta yang terlarang. Ada pertemuan, ada kehilangan. Ada tawa, ada air mata.

Satu persatu konflik yang muncul selalu membawa tokoh-tokohnya pada satu kesimpulan: Hanya dengan hati, semua bisa dijalani dengan lebih baik lagi.

Tapi masih bisakah kembali pada hati dan membiarkan Ayah tercinta beresiko terpapar HIV karena mengoperasi seorang ODHA? Masihkah bisa jujur pada hati dan membiarkan orang terkasih menikah dengan seorang ODHA? Masih sanggupkah berpijak pada hati saat diri sendiri pun beresiko terinfeksi virus HIV?

Saat teori bersinggungan dengan kenyataan, saat idealisme mempertanyakan realita, masihkah Mila, Santi, Dini, juga Ian tetap berpijak dengan HATI?


Allrigth, let's review agaain...
Udah lama banget ya saya nggak review novel... Soalnya baru bulan ini lagi uang saya longgaran dan bisa untuk beli buku. Ehehe.  Saya nemuin novel ini di bookfair gramedia pas lagi diskon. Hehe. Awalnya saya ragu buat beli buku ini. Tapi karena nggak ada yang menarik lagi, akhirnya saya putusin buat beli buku ini.

Novel ini ceritaanya tentang Mila yang bekerja pada WorldCare, salah satu lembaga yang memiliki program penyuluhan tentanh HIV/AIDS. Di tempat kerjanya yang baru inilah Mila bertemu dengan Santi yang akhirnya menjadi sahabatnya. Mila merasa sangat cocok bersahabat dengan Santi karena Santi selalu mengerti jalan pikiran Mila. Ah ya, jangan lupakan juga boss mereka yang menarik tapi juga galak dan sinis jika menyangkut pekerjaan, Ian. Mila seringkali kena tegur Ian dengan cara yang menyebalkan gara-gara membuat modul yang tidak sesuai dengan tujuan WorldCare. Semua itu terjadi karena pemahaman Mila yang masih minim tentang HIV/AIDS. Tapi pelan-pelan, pandangan Mila terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) tidak lagi negatif, namun mulai berempati dan merangkul mereka yang terinfeksi virus HIV. Semua itu berkat Santi.

Santi bukan hanya berperan sebagai sahabat tapi juga kakak baginya. Santi selalu menyenangkan untuk diajak berbagi cerita, berbagi pendapat saat bersama-sama membeli baju, makan di mall selepas kerja, nonton, dan berbagai kegiatan lainnya. Belum pernah Mila merasa memiliki sahabat yang sangat cocok seperti Santi, begitu juga sebaliknya. Namun, ada sesuatu yang mengganjal pikiran Mila terhadap Santi. Selain itu, fakta yang menjelaskan tentang beberapa sikap Santi selama ini, membuat Mila tak habis pikir bagaimana Santi bisa menjalaninya dengan santai.  

Menerima kenyataan saat Ayahnya, dr.Zakaria harus membantu Dini melahirkan melalui operasi Caesar adalah hal yang paling menakutkan karena Ia tak mau lagi kehiangan orang yang paling disayanginya setelah Mamanya meninggal saat Ia masih kelas 6 SD. Bagaimana kalau selama operasi berjalan ternyata sarung tangan ayahnya ada bocornya dan seaktu-waktu bisa terkena darah Dini? Bagaimana kalau ada luka ditangan ayahnya yang belum sembuh? Namun, ayahnya berhasil meyakinkannya kalau rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama tidak boleh memilih-milih. Selama kita menjalankannya dengan hati, maka semuanya akan terasa lebih baik. 

Lalu Ian, bossnya yang begitu galak dan sinis, ternyata memiliki pemikiran yang terbuka tentang ODHA. Ternyata Ian tak selalu mengerikan seperti saat mereka bekerja. Diam-diam Mila merasa menyukai Ian. Namun saat cinta mulai tumbuh, ternyata ada Charlie si rambut kecokelatan yang menemani Ian. Dan satu persatu kenyataan yang terungkap membuat Mila bingung dengan keadaannya. Yang bisa Mila lakukan hanyalah memelihara kebekuan diantara mereka. Karena kenyataan tak semudah teori yang biasa diucapkannya.

Begitu banyak peristiwa yang mencengangkan perhatiannya, yang menyita pikirannya dan menguras emosinya. Saat rasa kemanusiaannya dipertanyakan, saat kenyataan tak sesuai teori yang sering Mila ucapkan, semua itu terasa berat untuk diterima Mila. Sebab rasa diskriminasi terhadap ODHA bisa muncul secara tersembunyi karena keinginan kita untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terkasih kita.

Jadi, mau tau endingnya? Baca aja yaa... 
Novel ini sudah cukup lama, tapi apa daya.. Saya baru nemu kemarin. Hehe.
Highly Recommended untuk memberikan kita pengetahuan yang lebih tentang HIV/AIDS, ODHA dan cara pandang kita untuk menyikapinya.